A Spring Day for Kirana

A Spring Day for Kirana ; Prologue (I)

PROLOGUE

Namaku Kirana Maisha Kim. Gadis 16 Tahun blasteran Indonesia – Korea yang baru 3 tahun pindah ke Busan. Aku merupakan salah satu siswi SMA kelas 3 di sekolah Internasional di Busan.

Ayahku seorang sutradara film yang cukup terkenal di Korea.

Ayah dan Ibu bercerai saat aku duduk dibangku SD. Awalnya  aku tinggal bersama Ibuku di Yogyakarta, tapi 5 Tahun lalu Ibu dipanggil oleh Maha kuasa karena sakitnya.

Aku sempat tinggal bersama nenekku namun karena kondisi ekonomi nenek yang sulit, aku dijemput Ayah untuk tinggal bersamanya di Busan.

Meski kini aku tinggal bersama Ayahku sendiri, hubunganku dengannya masih kaku  layaknya hubungan orang yang baru kenal. 7 Tahun tidak bertemu dan tidak berkomunikasi membuatku hampir lupa rasanya punya Ayah dan sulit menjadi terbuka dengannya. Meski aku tau dy sangat menyayangiku.

Menjadi sutradara yang kini sedang “naik daun” juga bukan perkara yang mudah bagi hubunganku dengan Ayah. Ia menjadi sangat sibuk dan kami menjadi jarang bertemu dan berbicara. Meski demikian aku bersyukur ada Ahjumma Nana di rumah yang bisa ku ajak bicara dan mengajariku bahasa korea serta mengenalkanku budaya di Busan.

Satu hal yang membuatku mampu memaklumi keadaanku bersama Ayah adalah ia cukup terbuka memperkenalkan aku sebagai anaknya kepada koleganya, dan dia tidak segan meninggalkan pekerjaannya begitu tau aku sakit. Ku pikir ini hanya masalah waktu hingga aku bisa menjadi dekat dengannya kembali seperti saat masih kecil.

Bersambung.

—————————–

 

 

Leave a comment